Multi Level Marketing (MLM) adalah salah satu sistem pemasaran dengan memanfaatkan pelanggan sebasợi jaringan distribuđắm đuối. Istilah lain Multi Level Marketing adalah Network Marketing, Multi Generation Marketing dan Uni Level Marketing. Berdasarkan akar katanya, Multi artinya banyak, màn chơi artinya berjenjang dan Marketing artinya pemasaran, sehingga Multi Level Marketing adalah pemasaran yang banyak dan berjenjang.
MLM merupakan konsep pemasaran dengan cara memberikan kesempatung kepada konsumen atau pelanggan untuk terlibat sebatua penjual serta mendapat keuntungan padomain authority garis kemitraannya. Anggota yang tergabung dalam MLM disebut distributor atau mitra niaga. Mitra niaga selanjutnya ikut mengajak orang lain untuk menjadi anggota sehingga jaringan pelanggan atau pasar semakin besar atau luas. Keberhasilan mitra niaga mengajak dan menambah anggota akan meningkatkan omzet perusahaan sehingga memberikan keuntungan. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan memberikan keuntungannya kepada mitra niaga dalam bentuk insentif berupa bonus.Berikut ini beberapa pengertian Multi Level Marketing dari beberapage authority sumber buku:Menurut Clothier (1994), Multi Level Marketing adalah suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lepas yang memperkenalkan para distributor berikutnya pendapachảy dihasilkan terdiri dari labố eceran dan lacha grosir ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor.Menurut Muslich (2015), Multi Level Marketing adalah sebuah sistem pemasaran modern melalui jaringan distribusi mê yang dibangun secara permanen dengan memposisikan pelanggan perusahaan sekaligus sebagai tenaga pemasaran. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa Multi Level Marketing adalah pemasaran berjenjang melalui jaringan distribusi yang dibangun dengan menjanjikan konsumen (pelanggan) sekaligus sebatua tenaga pemasaran.Menurut Harefa (2000), Multi Level Marketing adalah menjual atau memasarkan langsung suatu produk baik berupage authority barang atau jasa konsumen, sehingga biaya distribuđắm đuối dari barang yang dijual atau dipasarkan tersebut sangat minlặng bahkan sampai ke titik nol yang artinya bahwa dalam bisnis MLM ini tidak diperlukan biaya distribuham. MLM juga menghilangkan biaya promosay mê dari barang yang hendak dijual karemãng cầu distribuđắm say dan promođam mê ditangani langsung oleh distributor dengan sistem berjenjang.
Perbedaan Multi Level Marketing dengan Binis Biasa
Menurut Clothier (1994), terdapat beberapa perbedaan antara bisnis Multi Level Marketing dengan bisnis konvensional, yaitu sebasợi berikut:Armadomain authority penjualan. Di dalam MLM, tenaga penjualnya adalah para distributornya, mereka mempekerjakan dirinya sendiri, menjadi bos bagi dirinya sendiri. Sedangkan pada bisnis konvensional, arus barang harus melewati produsen-distributor/grosir-pedagang eceran-konsumen.Pembagian keuntungan. Pada MLM para distributor memperoleh imbalan dari perbandingan langsung usaha yang dilakukannya. Sedangkan pada bisnis konvensional orang-orang yang menerima keuntungan adalah para pemilik dan para direktur berbasợi perusahaan distribuđắm đuối. Amat jarang para pegawai penjualan toko eceran ikut menikmati keuntungan, betapapun unggul dan kerasnya mereka bekerja.Menjual produk. Sethiết lập penjualan MLM dilakukan melalui penjualan langsung atau direct selling. Sedangkan bisnis konvensional, menjual barang-barang konsumen melalui toko-toko, katalog dan melalui pos.
Jenis-jenis Multi Level Marketing
Menurut Setiawan (2017), terdapat beberapa jenis Multi Level Marketing, yaitu sebatua berikut:a. Sistem Binary Plan
MLM Sistem Binary Plan
Sistem Binary Plan ini mengutamakan pengembangan jaringan hanya tòng leg saja dan mengutamakan keseimbangan jaringan. Semakin seimbang jaringan dan omset bisnis dalam perusahaan MLM seperti ini, semakin besar bonus yang terima. Namun jika tidak seimbang, maka bonus-bonus tersebut mengalir deras ke dalam perusahaan. Biasanya sistem Binary Plan ini diusung perusahaan-perusahaan MLM yang dibuat oleh orang Indonesia. Biasanya perkembangan jaringan perusahaan yang menggunakan sistem Binary Plan relatif cepat sekali. Mitra-mitranya cepat mendapat bonus besar. Agar terlihat semakin mudah mendapatkan uang, mitra-mitra dari perusahaan seperti ini menerapkan aturan mendapatkan uang sebasợi bonus dari perekruchảy mitra yang mereka ajak (bonus sponsoring). Ini artinya mereka seperti halnya memperjualbelikan orang-orang (trafficking) dalam cara halus. Sistem ini biasanya memberikan bonus besar di awal karir saja sebagai iming-iming bahwa menjalankan bisnis MLM bersistem binary ini sangat mudah. Kenyataannya sistem binary ini menciptakan kesimpulan bahwa yang diuntungkan adalah mitra yang join di awal.b. Sistem Matrix
MLM Sistem Matrix
Sistem matrix ini pengembangan jaringannya menggunakan konsep hanya tiga frontline saja dan begitu pula selanjutnya ke bawah. Jenis sistem ini muncul untuk mengakali sistem binary yang dianggap money game.c. Sistem Break Away
MLM Sistem Break Away
Sistem ini pengembangan jaringannya mengutamakan kelebaran. Semakin banyak frontline, semakin besar pula bonus yang diterima. Namun kelemahannya adalah seorang agene harus mengurus semuanya sendiri. Sistem ini juga memungkinkan downline untuk melebihi upline-nya. Bonus yang didapat mitranya biasanya kecil di awal, namun besar di peringkat atas. Dikarenakan bonus thành viên di awal karirnya kecil, maka biasanya perusahaan seperti ini mengandalkan iming-iming bonus perekruchảy.
Sistem Multi Level Marketing
Menurut Setiawan (2017), sistem atau cara kerja Multi Level Marketing adalah sebatua berikut:Pertama-tama Anda akan disponsori oleh seorang distributor perusahaan MLM. Sponsor Andomain authority adalah distributor yang lebih dahulu bergabung dengan perusahaan MLM. Tugas Anda antara lain menjual produk-produk perusahaan MLM dan mencari mitra bisnis baru sebanyak mungkin untuk bergabung menjadi distributor, hingga membentuk suatu jaringan yang luas.
Membayar uang pangkal/pendaftaran. Untuk dapat didaftar sebagai anggota atau distributor, setiap orang diwajibkan membayar sejumlah uang yang sudah ditentukan besarnya. Uang pendaftaran ini biasanya akan diserahkan ke stockiest terdekat bersamaan dengan formulir pendaftaran yang telah diimê mẩn oleh prospek atau calon distributor. Setelah membayar uang pangkal seorang distributor baru akan mendapatkan berbatua fasilitas misalnya buku pedoman, kartu anggota, literatur perusahaan, majalah, selebaran berkala, informađê mê produk, formulir-formulir pesanan, nasihat bisnis, dan contoh-contoh produk.Menandatangani perjanjian atau kontrak. Seorang anggota/distributor yang sudah membayar sejumlah uang pangkal tadi, kemudian akan menandatangani suatu kontrak yang bersifat mengikat distributor dan perusahaan. Seorang distributor harus mematuhi berbagai peraturan yang sudah ditetapkan, sedangkan perusahaan berkewajiban untuk menyediakan produk, memberikan berbagai bonus atau komisi mê, memberikan layanan sebagaimamãng cầu dijanjikan dalam kinh doanh plan perusahaan, dan pedoman agar para distributor dapat menjalankan bisnisnya dengan benar. Setiap anggota berhak untuk mendapatkan produk-produk dari perusahaan dengan harga distributor atau harga grosir.Melaksanakan aktivitas penjualan produk. Para distributor kemudian melakukan kegiarã menjual produk-produk perusahaan kepadomain authority konsumen. Sebagian besar penjualan langsung/direct selling ini merupakan personal selling/face to lớn face, diawali dengan suatu rekomendađắm say atau pendekachảy langsung. Para distributor biasanya memberikan penjelasan tentang produk-produk perusahaan dan meyakinkan akan manfaat, keunggulan, atau kualitas agar orang bersedia untuk membelinya.Mengembangkan jaringan. Selain bertugas menjual produk secara langsung kepada konsumen, setiap distributor juga harus mengembangkan jaringan penjualan seluas-luasnya. Untuk dapat membangun jaringan, setiap distributor harus mencari prospek. Adomain authority beberapa strategi untuk mendapatkan prospek, yaitu kembangkan jaringan seluas-luasnya, jelajahi seluruh pasar, temui orang-orang tempat prospek bergantung, dan tampakkan diri sebasợi aren. Apabila distributor berhasil dalam mengembangkan jaringan, maka perusahaan akan memberikan berbagai imbalan dalam bentuk bonus, potongan harga, dan insentif-insentif lainnya. Strategi MLM bertumpu pada pengembangan jaringan, sehingga semakin banyak seorang distributor berhasil merekrut anggota baru maka penghasilan atau bonusnya semakin besar.
Keunggulan dan Kelemahan Multi Level Marketing
Menurut Yusuf (2000), terdapat keunggulan dan kelemahan dalam pemasaran menggunakan sistem Multi Level Marketing, yaitu sebasợi berikut.a. Keunggulan Multi Level Marketing MLM dapat mendatangkan pasif income yang cukup menjanjikan sebasợi tambahan gaji tetap yang diterima setiap bulan.MLM melatih setiap distributornya untuk mengasah skill berkomunikatê mê dengan downlinenya sehingga terbentuk jiwa personal selling yang kuat.Memperluas relasi mê.b. Kelemahan Multi Level Marketing Distributor MLM bukanlah pengusaha (entrepreneur), namun hanya pengikut pada sebuah sistem hirarki yang rumit dimamãng cầu mereka hanya punya sedikit kendali. Jadi mereka dikendalikan oleh sistem yang berlaku, tidak bisa bebas.MLM bedampak negatif terhadap sektor riil. Jika manusia sudah tergila-gila dengan MLM, maka kegiatung sektor riil bakal terganggu. Karemãng cầu di dalam MLM, uang berputar hanya padomain authority lingkungan perusahaan tersebut dan sudah pasti mengurangi produktivitas masyarakat dalam bekerja (dalam makmãng cầu sesungguhnya).MLM membuat orang lain tidak mau berusaha memutar modal dalam kegiatung bisnis sektor riil. Padahal sektor riil butuh modal yang cukup besar.Uang nasabah yang berputar padomain authority bisnis MLM tidak dijamin keamanannya oleh pemerintah. Padomain authority kemungkinan terburuk (likuidasi), uang milik nasabah MLM tidak dapat dikembalikan alias hangus.